Wednesday, October 8, 2014

Kehidupan dan Kado Bantal Guitalele


Kang, mukanya lesu banget? "Iya bro', begini lah. Kehidupan," kata seorang teman yang kocak dengan akses khas Sunda.

Setelah melewati hari yang begitu melelahkan, pulang dan tidur-tiduran bersama keluarga menjadi sangat mahal. Untuk sekadar nonton film bareng, bicara remeh-temeh tentang ikan paus di laut jadi sangat bernilai, lebih mahal dari valuasi Apple.

Harus dijalani dengan penuh tanggung jawab. Banyak tantangan di depan sana. Yang baru kita lewati hanya sungai dengan arus tenang, dengan kerikil yang belum menggelincirkan tubuh. Berharap nanti tidak jadi penganut "TGIF."

Mari kita bermimpi dalam tidur pulas. Sampai datang sebuah kado bantal berbentuk guitalele yang sedang diincar dari kekasih. Ini lebih dari sekadar alas tidur. Ini simbol atas sesuatu yang sudah lama tak aku peluk dan tak kuajak bicara. Kamu memang ahli urusan simbol.

Mengangkat si kayu seksi memang hal sepele, tapi selalu didesak oleh waktu dan letih. Saat ini cukup menikmati alunan ketika menyunting saja. Tapi, rasanya daftar lagunya harus diperbarui karena mulai membosankan dan tak memberi semangat.

Perlahan pasti bisa mengikuti arus kecil ini dan terbiasa dengan arus besar di masa depab. Lebih berusaha lagi untuk menjalaninya sambil menikmati alunan "Tonight You Belong to Me" seperti di film klasiknya yang menampilkan adegan bersantai di pantai.