Friday, September 28, 2012

Mencari: Aku Ingin Berjumpa



AKU MERASA MELIHAT orang yang kukenal sedang mencari aku yang hilang. Mereka mencariku di buku yang penuh gambar wajah, di negeri tempat burung berkicau, bahkan ke tumpukan surat. Jelas kalian tak menemukanku, kalian kurang gigih, karena kalian hanya mencariku di dunia tak nyata.


Aku di sini, kawan. Di sebuah perkampungan di Ambon. Aku masih ada dan nyata. Hanya saja, antara sadar dan tenang, enggan mengatakan kepada kalian bahwa aku ada di sini.

Mudah sebetulnya untuk bertemu dengan kalian. Tapi aku masih lelap tertidur dalam sepi, sendiri, dan gelap. Sepertinya sadar mulai menjauhiku. Dan tenang berlebihan menghampiriku.

Seleraku pada rock and roll mulai luntur. Aku tak suka lagi Peterpan.

Tenang... aku merasa tak diganggu hiruk-pikuk kegaduhan dunia yang dahulu selalu membuatku pusing dan sedih. Yang dahulu selalu membuatku marah meledak-ledak, sampai membanting pintu dan memukul tembok yang kokoh.

Aku tahu kalian mencariku, dan kalian sudah mengetahui keberadaanku. Apa yang ingin kalian lakukan? Mengajakku pergi ke masa lalu dengan mesin waktu? Atau sekedar melihat ketenanganku saat ini?

Aku berharap kalian bantu mencari satu per satu sadarku yang pecah. Aku tak bisa memberi tahu ada di mana pecahan itu. Itu tugas kalian sebagai sekelompok orang yang mengaku mengenalku, bahkan menyebutku sebagai sahabat.

Aku berharap bisa terbangun dari ketenangan berlebih ini. Dan... segera tersadar.

Sampai bertemu, sahabat. Aku menanti.

1 comment:

  1. I'm not your best friend.. you might remember me, you might not. It doesn't matter for I'm nobody. I will find you. That's what matters :-)

    ReplyDelete